Tuesday, December 19, 2017

# Jurnal # Layanan Mandiri

Penerapan Layanan Mandiri dalam Sistem Peminjaman dan Pengembangan Koleksi Berbasis RFID pada Kantor Perpustakaan dan Arsip Kota Administrasi Jakarta Barat


Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan layanan mandiri pada KPAK Jakarta Barat dan kendala-kendala penerapan layanan mandiri dan upaya dari KPAK Jakarta Barat dalam mengatasinya. Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif, dimana teknik pengumpulan data yang dilakukan, yaitu observasi, wawancara dengan 11 (sebelas) informan, dan kajian kepustakaan. Sedangkan, teknik analisis data yang dilakukan, yaitu mereduksi data, menyajikan data, dan menarik kesimpulan. Hasil penelitian yang diperoleh yaitu dalam penerapannya KPAK Jakarta Barat menggunakan mesin layanan mandiri atau MPS (Multi Purpose Station) dan book drop dengan software LIBRA (Library RFID Automation). Tujuan layanan mandiri untuk membantu atau memudahkan pemustaka dalam melakukan peminjaman/pengembalian koleksi sudah mulai dirasakan oleh pemustaka, namun diakui oleh pihak perpustakaan memang belum maksimal tercapai. Selain itu, staf/pustakawan juga merasa layanan ini meringankan tugas staf layanan sirkulasi sehingga mereka mempunyai waktu luang untuk melakukan tugas lain. Keamanan koleksi juga lebih terjamin sejak diterapkannya RFID. Saat ini, layanan ini sudah cukup banyak digunakan oleh pemustaka yang biasa meminjam buku atau berkunjung ke KPAK Jakarta Barat. Sejak diterapkannya sampai sekarang sistem sudah berjalan lebih stabil, dibandingkan dahulu yang sering sekali sistem down atau error. Sosialisasi yang masih kurang maksimal membuat sebagian pemustaka tidak mengetahui adanya mesin layanan mandiri atau enggan menggunakan layanan mandiri ini. Hal ini terutama terjadi pada book drop, masih banyak pemustaka yang belum mengetahui mesin tersebut dan fungsinya ataupun cara
menggunakannya. Kendala yang dihadapi perpustakaan, yaitu terkait sistem atau jaringan yang terkadang error tetapi SDM perpustakaan belum mampu menangani. Hal yang bisa dilakukan pihak perpustakaan, yaitu melakukan peminjaman/pengembalian melalui petugas dan menghubungi teknisi BPAD. Kendala tersebut tentu menjadi penghalang dalam memberi layanan prima kepada pemustaka untuk itu sebaiknya perpustakaan merekrut tenaga ahli atau teknisi untuk layanan mandiri ini. Selain itu, sosialisasi perlu ditingkatkan bukan hanya dalam bentuk lisan tetapi juga dalam bentuk tertulis, sehingga lebih banyak lagi pemustaka yang mengetahui dan menggunakan layanan mandiri ini.


Jika ingin mengetahui lebih lanjut, klik link di bawah ini :

No comments:

Post a Comment

Follow Us @soratemplates